• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Demokrasi Indonesia di Ujung Tanduk: Waspada Ancaman Otoritarianisme

img

Namiralfa.com Semoga senyummu selalu menghiasi hari hari dan tetap mencari ilmu. Dalam Tulisan Ini mari kita eksplorasi News yang sedang viral. Catatan Singkat Tentang News Demokrasi Indonesia di Ujung Tanduk Waspada Ancaman Otoritarianisme Mari kita bahas selengkapnya sampai selesai.

    Table of Contents

Wakil Kepala Staf Kepresidenan, Muhammad Qodari, hadir dalam diskusi publik tentang Prospek Demokrasi Indonesia di Masa Pemerintahan Prabowo Subianto di Gondadia, Jakarta Pusat, pada 12 November 2024.

Qodari menekankan bahwa Indonesia saat ini berada dalam kategori flawed democracy (demokrasi tidak sempurna) berdasarkan indeks demokrasi. Ia mengingatkan agar tidak terburu-buru mengkategorikan Indonesia sebagai authoritarian democracy (demokrasi otoriter) hanya karena penurunan peringkat.

Qodari menjelaskan bahwa kategori demokrasi sangat bergantung pada kriteria yang digunakan oleh lembaga riset. Ia mencontohkan Economist Intelligence Unit (EIU) yang membagi kategori demokrasi menjadi empat: full democracy, flawed democracy, hybrid democracy, dan authoritarian.

Qodari menegaskan bahwa Indonesia masih berada dalam kategori demokrasi, meskipun terdapat penurunan peringkat. Ia mengajak masyarakat untuk kritis dalam membahas kategori demokrasi dan tidak hanya melihat dari angka penurunan.

Sebagai mantan penasihat relawan Jokowi-Prabowo (Jokpro), Qodari mengingatkan bahwa penilaian terhadap demokrasi Indonesia harus dilihat secara makro, bukan hanya dari satu indikator saja.

Qodari juga menekankan bahwa penilaian demokrasi sangat bervariasi dan EIU bukan satu-satunya lembaga yang melakukan penilaian demokrasi di dunia.

Itulah penjelasan rinci seputar demokrasi indonesia di ujung tanduk waspada ancaman otoritarianisme yang saya bagikan dalam news Saya berharap artikel ini menambah wawasan Anda tetap konsisten mengejar cita-cita dan perhatikan kesehatan gigi. Silakan share kepada rekan-rekanmu. Sampai jumpa lagi

Special Ads
© Copyright 2024 - Ini judul website saya
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads