• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Bisnis Sosial: Senjata Rahasia Indonesia untuk Pertumbuhan Ekonomi dan Dampak Sosial

img

Namiralfa.com Assalamualaikum semoga kalian dalam perlindungan tuhan yang esa. Di Blog Ini saya ingin menjelaskan lebih dalam tentang News. Artikel Ini Membahas News Bisnis Sosial Senjata Rahasia Indonesia untuk Pertumbuhan Ekonomi dan Dampak Sosial Pelajari seluruh isinya hingga pada penutup.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) telah meresmikan layanan pencatatan bagi social enterprise dalam sistem AHU Online. Pencatatan ini bertujuan untuk memberikan pengakuan resmi dan dukungan bagi pelaku usaha sosial di Indonesia.

Social enterprise adalah bentuk usaha yang tidak hanya mengedepankan keuntungan finansial, tetapi juga berfokus pada upaya menyelesaikan permasalahan sosial dan lingkungan. Dengan terdaftar sebagai social enterprise, perusahaan diwajibkan mengalokasikan setidaknya 51% dari keuntungan bersihnya untuk mendukung tujuan sosial, seperti pengentasan kemiskinan, peningkatan akses pendidikan, atau peningkatan kesehatan masyarakat.

Pencatatan social enterprise pada sistem Ditjen AHU menjadi langkah penting dalam mengakui dan mendukung berkembangnya pelaku usaha sosial di Indonesia. Salah satu keunikan social enterprise yang tercatat di layanan Ditjen AHU adalah kewajiban perusahaan untuk mencantumkan salah satu dari 17 tujuan SDGs sebagai bagian dari tujuan operasionalnya.

Dengan berkontribusi pada SDGs, social enterprise diharapkan mampu menghadirkan solusi nyata di sektor-sektor penting seperti pengentasan kemiskinan, kesehatan, pendidikan, kesetaraan gender, hingga keberlanjutan energi dan lingkungan. Dengan langkah ini, social enterprise akan menjadi kekuatan ekonomi baru yang mendukung kesetiakawanan sosial dan pembangunan yang inklusif, ujar Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Agtas.

Layanan pencatatan social enterprise ini juga dirancang sebagai wadah bagi perusahaan untuk mendedikasikan sebagian besar keuntungannya guna mendukung berbagai tujuan sosial, selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Kami juga menargetkan investor yang akan memberikan training membuat model bisnis seperti lembaga-lembaga pendidikan dunia yang memang sudah terhubung dalam suatu jaringan impact investor dunia, tambah Cahyo, Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU).

Dengan layanan ini, pemerintah berharap dapat menarik minat investor berdampak dari berbagai negara, terutama di tengah meningkatnya minat global dalam investasi sosial dan lingkungan. Bentuk kontribusi investor berdampak tersebut meliputi pemberian hibah, pinjaman, dan equity, jelas Cahyo.

Peresmian layanan pencatatan social enterprise ini dilakukan pada 13 November 2024 oleh Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Agtas. Peresmian ini dihadiri oleh pejabat tinggi Kemenkumham, termasuk Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU), Cahyo Rahadian Muzhar, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Roslan Roeslani.

Itulah ulasan tuntas seputar bisnis sosial senjata rahasia indonesia untuk pertumbuhan ekonomi dan dampak sosial yang saya sampaikan dalam news Semoga tulisan ini membantu Anda dalam kehidupan sehari-hari ciptakan lingkungan positif dan jaga kesehatan otak. silakan share ke rekan-rekan. terima kasih atas perhatian Anda.

Special Ads
© Copyright 2024 - Ini judul website saya
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads